Sumber gambar di sini |
Pada suatu malam yang cerah, Ara sibuk memandang langit. Ada
bintang -bintang yang bersinar. Ada bulan. “Di langit ada apa ya?”, gumam Ara.
“Di sana mungkin ada alien yang bisa dijadikan teman. Gimana ya caranya ke
sana?”, tanya Ara. “Aha!”, teriak Ara. Ia menemukan ide untuk membuat roket
yang bisa menerbangkannya ke langit. Diambilnya kardus-kardus kosong dari
gudang. Krayon dan spidol. Tidak lupa lem. Ia sibuk membuat roket imajinasinya.
Tidak lama kemudian ia berhasil membuat roketnya.
Ia berlari ke dalam rumah
kemudian kembali secepat mungkin dengan sebuah keranjang yang tampak penuh. Ia
masuk dalam roketnya. Tak lupa membawa keranjangnya. “5...4...3...2...1...Blast
off”teriaknya. Roketnya meluncur ke langit. Mengarungi ruang angkasa. Melewati
bulan dan bintang. Hingga kemudian roketnya mendarat di sebuah planet.
Segera
ia keluar dengan menggunakan helm sepedanya. Ia bertemu sebuah makhluk kecil
berwarna hijau. Satu bola matanya terlihat ramah. Senyum kecil tampak di
wajahnya.Kaki tiga buah berbentuk lonjong.
“Halo. Nama saya Ara”, sapa Ara. “Bip bip Bip bap”, sapa teman Alien. Ara
memberinya nama teman barunya, Bip Bap. Bip Bap mengajaknya berkeliling
melihat-lihat planetnya.
Ara mengajak Bip Bap bermain. Mereka bermain lompat
tali, menari, main drum, petak umpet, dan bernyanyi. Sampai mereka kelelahan
dan kelaparan. Ara membuka keranjang bawaannya. Isinya adalah makanan dan
minuman. Ada pisang, apel, roti, lemper, keripik, jus jeruk, air minum, hingga
teh kemasan. Mereka piknik sambil menyantap makanan dan minuman.
Sang Alien pun
turut memakan bekal Ara. Mereka menyukai rasanya dan pastinya sangat bergizi.
Setelah makan dan membereskan semua sisa makanannya, Ara pun pamit pulang.
“Nanti kita main lagi ya.Selamat malam Bip Bap”, kata Ara. Ia memasuki roketnya.
Kilatan cahaya membawanya pulang. Ke tempat tidurnya yang empuk.
The End
Bogor, 22 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar